Sabtu, 25 Agustus 2012

Pergulatan (Hati)


Males.

Kadang berpikir, why do such a cute-but-killing word like that can have to exist? Akhir-akhir ini, jadi males banget. Maunya duduk doang, nonton, main, baca (nah, this is the hardest thing to resist), apapun selain bersama buku pelajaran. Semua gara-gara libur Lebaran. Bukan, bukan Lebarannya yang gue salahkan, tapi liburnya… Oke, ini cuma di pikiran gue doang emang yang aneh, nyalahin kok liburnya. Tapiiii bener deh. Semangat langsung drop begitu libur. Begitu leha-leha di tempat tidur, bangun di atas jam -piiip- dan tidur lewat jam 12 malem. Ngebiarin PR menumpuk di sudut kamar, sampe raknya berdebu, dan nggak pernah ngorek-ngorek tas, dionggokin gitu aja di sudut kamar juga.

Kemana semangat di awal masuk tahun ajaran baru?? Kemana? Ke laut. Hanyut bersama godaan lain yang lebih menggiurkan dan lebih mengasyikan buat dilakukan.


   “Kalo gini, gimana lo bisa overcome your problem, Vik?” tanya si Hati Baik, hati nurani yang begitu menderita. Semangat yang menghidupkannya perlahan-lahan malah mematikannya.
    “Kenapa sih lo ngurusin masalahnya dia? Elo tuh kecil! Semangat yang dia punya, udah ga ada! Udah mati! Gak ada gunanya lo ngurusin dia!” teriak si hati yang besar, si Hati Buruk.
    “Ayo Vik, semangat! Katanya lo mau berusaha? Mau memperbaiki diri? Mana? Mana niat lo itu? Tunjukin, jangan di mulut doang!” si Hati Baik kembali mengingatkan si pemilik hati.
    “Vik, jangan dengerin dia! Jangan tatap sudut kamar lo! Euuh, isinya cuma rumus ribet dan materi gak penting doang! Lo punya yang lebih menarik, tuh buku lo masih bersampul. Cepetan buka, baca, tamatin!” teriak si Hati Buruk.
    “Jangan, Vik. PR lo butuh perhatian. Selesaikan, belajar lah, sebentar lagi lo bakal ngadepin UN dan segala macem ulangan lainnya. Lo harus nyicil dari sekarang…” bujuk si Hati Baik. Ia mulai terisak. Lelah. Semangat yang menghidupkannya sudah mengecil, tidak lagi memberi energi untuknya.
    “Udahlah, lo udah mau mati ini! Mana semangat yang bikin lo idup selama ini, hah? Mana? Buktinya lo cuma bisa nangis kan sekarang? Lemah, jangan lo pengaruhin lagi majikan gue!” si Hati Buruk menatap dengan pandangan menghina.
    “Gue nggak ngomong sama lo, please!” si Hati Baik melotot. Kemudian suaranya melemah, tanda lampu hidupnya mulai meredup hebat, “Ayolah Vik, apa yang lo dapet dari nonton TV dan ngejogrok di depan komputer terus? Apa yang lo dapet dari baca novel yang bisa lo baca berjuta-juta kali nanti, setelah lo lolos SNMPTN? Bayangin waktu yang lo habiskan dengan semua keasyikan itu, kalo lo lolos! Kalo nggak? Lo bakalan nyesel, bakalan meminta waktu untuk kembali ke masa lalu—untuk memperbaiki nasib lo! Lo harus…”
    “Elaah, itu urusan ntar! Sekarang, nikmatin dulu waktu bebasnya! Sebentar lagi lo masuk, Vik, jangan buang-buang waktu lo dengan belajar sekarang! Itu bisa entaran aja!” potong si Hati Buruk.
    “Vik… Jangan dengerin dia…” suara si Hati Baik mulai mengecil. Napasnya tidak teratur. Suaranya tidak menggebu-gebu seperti sebelumnya. Ia memegangi dadanya, merasakan nyeri luar biasa di sana.
    Ia mencoba tersenyum, mencari sisa-sisa ‘semangat’ yang telah menghidupkannya hingga sekarang. Ia mencoba menatap si pemilik hati, meraba-raba apa yang dirasakan si pemilik hati. Ketika ia mendapat jawabannya, ia tersentak.
    Si pemilik hati sudah memutuskan.


Oke, itu kilasan singkat apa yang terjadi di dalam batin gue… gak deng, gak selebay itu. Tapi, mirip.
Jadi, apa yang ‘si pemilik hati’ putuskan? Entahlah. Si pembuat cerita masih bingung dengan skripnya, jadi tunggu saja kelanjutannya...



Rgds,
vme


*PS: Tapi jujur, baca cerita yang gue bikin sendiri, bikin gue semangat belajar… Woops, spoiler!!

Senin, 20 Agustus 2012

The Last


It should’ve been the last time sitting together and perform.
It should’ve been fun anyway.
It should’ve been memorable.
It should've been perfect, after these-almost-2,5-years.
Yet, I messed it up.
Made you all laugh, and made me want to punch and kick you at your face(s).

Well, I always laugh every time I remember it, though. So just let’s laugh together, this is our (or my?) last year there.

Amigos por siempre.
Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Follow

About me

What's Hot

You're The...

My Other Blog

Pages

Popular Posts

 

Template by BloggerCandy.com