Senin, 20 Februari 2012

................

Hm, mungkin ini bakalan random. Hanya sekadar ingin menggalau di tengah-tengah membaca My Partner. Buat pecinta Metropop, ataupun novel-apapun-genre-romance, lo harus baca. Dan rasakan apa yang gue rasakan sekarang.

Oke, ini benar-benar random.

Tak Ada Judul

Hmm... Lama nggak ngepost keseharian gue *emangsiapayangmaubaca*

Semuanya terjadi begitu cepat.

Semua berawal semenjak... Rabu. Tim saman gue disuruh ikutan Lomba Tari (entah namanya apa) yang memakan hati dan pikiran. Emang sih latiannya nggak seintensif dulu. Kami juga tau nggak bakalan menang (tapi ya yang namanya harapan itu selalu ada, sekecil apapun). Lombanya di Istora Senayan, 90 tim yang ikut, hari Rabu dan pastinya dapet dispen dong. Tapi dispen juga berarti = minggu depan harus ngerjain anyaman Seni Budaya ngebut di saat anak-anak lain udah pada nyicil = ngumpulin tugas Sinem telat walaupun yah kakaknya nggak bakal protes juga = molor lagi maju buat tes lisan PKN. Yaudahlah, selow aja. Haha.

Kemudian berlanjut ke ulangan Matematika esoknya. Kamis. Untung abis istirahat kedua dan ada pelajaran Agama yang notabene gurunya suka nggak ada. Sempet belajar banyak juga. Dan puji Tuhan, thanks a lot God, soalnya nggak susah-susah amat :D

Berpindah ke Jumat. Bikin komik spoof Bahasa Inggris. Satu-satunya 2 jam pelajaran Bahasa Inggris yang gue nikmati bener-bener (y). Intinya, sebuah hiburan setelah badai.

Lalu datanglah Senin. Nggak ada hal berat yang berarti *ea*. Berarti Senin baik-baik aja. Thank God. Permulaan minggu yang (gue kira) baik. Tapi berlanjut ke pelajaran Fisika. Datang sebuah pemberitahuan yang bagaikan badai hebat menggoncangkan rumah mungil nan asri di pinggiran desa: besoknya tes formatif Fisika dan Kamisnya baru the real test. Great.

Selasa. Ugh, formatif Fisika. 2 jam yang menyiksa, memaksa otak berfungsi semaksimal mungkin. Hari yang melelahkan. Sejak pagi, anak-anak udah pada berkutat dengan segala macem rumus Fisika dan contoh soal. Fotokopi jawaban latihan soal pun bertebaran.


Dan, Rabu. Hari tugas. Dibuka dengan bahasa Inggris yang disuruh nyelesain page sekian sampe sekian. Trus Seni Rupa, ngelanjutin menganyam dan harus selesai hari itu juga, maksimal jam 5!! Sesuatu banget ya. Mana gue baru 1/10 perjalanan. Alhasil, jam istirahat kemakan buat ngelanjutin. Trus mapel Sinematografi. Nyusun daftar kru dan bikin scene. Untung gue astrada (asisten sutradara) ga ribet kerjanya, jadi gue lanjutin dah tu anyaman. Kemudian Kimia. Enak sih gurunya ga ada, tapi tugas booo! Mesti dikumpul juga hari itu. Cakep banget. Anyaman belom jadi, ini lagi tugas. Aaagh! Lalu Bimbingan Konseling. Untuuung gurunya pengertian, ngebiarin lanjutin SenBud (y). Terakhir, PKN. Maju buat tes lisan bagi yang belom. Berhubung gue dispen minggu lalu maka jadilah gue menghafal materi di saat yang udah maju ngelanjutin tugas (hello gue bukan manusia super yang bisa nganyam sambil komat-kamit ngafalin materi, oke?).
Pulang sekolah. Pada masih stay di tempat gara-gara urusan nganyam yang urgh-banget. Mana besoknya ada the real test Fisika dan uji kompetensi Biologi. Puji Tuhan.... gue selese tu anyamannya. Pulang, siap-siap berkutat dengan Fisika :'(

Kemudian datanglah Kamis. Hari kematian. Oh tidak. Lagi, berkutat dengan rumus Fisika. Dan tetek-bengek variasi soalnya. Dan ketika ulangan... Yeah, gue bahkan santai banget-bangetan. Ketawa-ketawa. Yaiyalah, kalo otak udah mandek mana bisa mikir lagi? Mending ketawa daripada bikin muka jadi lebih tua dengan segala kerutan di wajah saat (berusaha) menyelesaikan soal. Ha ha.


Lalu Jumat. Free day. Ga ada kesulitan yang berarti. Karena segala ujian sudah lewat! Welcome, a lovely weekend!


Sabtu. Belajar tari tradisional dari Betawi, Lenggang Nyai. Paling nggak kuat sama pinggul dan gerakan kaki-tangannya. Belom lagi kalo harus... aduh lupa namanya apa, mende or something, pokoknya itu capek secapek-capeknya capek. Kaki gue gemetaran. Pegal. Yap, salut buat para penari tradisional.

Malemnya, dapet kiriman dari Gramedia dan seorang pengarang, Debbie : novel keduanya yang dicetak ulang, Honey Money, bertandatangan. Sungguh suatu kehormatan :D


Minggu, menyelesaikan satu kewajiban: mencetak pas foto 3x4 (yang udah pengen dari kapan tau buat bikin kartu anggota ZOE)  \(^o^)/



Minggu-minggu yang berat. Tapi... karna kelas 12-nya bakalan TO so it means... say WELCOME to HOLIDAY!




-V-

Senin, 13 Februari 2012

Ilustrasi

Tuhan punya rencana. Selalu punya rencana.
Di balik kehangatan dan rengkuhan tangan-Nya, Ia punya rencana.
Yang hebat. Yang matang. Yang kuat. Yang bernilai.

Tapi tidak selamanya rencana manusia adalah rencana-Nya.
Mungkin rencana manusia adalah bagian dari rencana-Nya, tapi tidak selamanya rencana-Nya adalah sama. Ia sudah menetapkan rencana-Nya sedari awal, membuatnya sedemikian rupa ada dan jadinya.

Aku dan kamu, adalah salah satu dari rencana Tuhan.
Di bawah payung di kala hujan, aku dan kamu dipertemukan oleh-Nya. Memberi senyuman manis dan momen terindah yang pernah kupunya. Perlahan mengubur kenangan pahit dan kelu di sudut hati yang terimba.

Aku dan kamu, juga bagian dari rencana milik-Nya.
Di dalam bangunan bertajuk pendidikan dan kafe beraroma stroberi, aku dan kamu beriringan mengasah ilmu dan berbagi hal remeh biasa lainnya. Tak ada celah untuk menghindar, karena aku dan kamu selalu dipertemukan, oleh ketidaksengajaan.

Aku dan kamu, tentu bagian dari rencana Yang Maha Kuasa.
Bersama-sama dengan rasa yang kuat dan keteguhan yang kokoh di dalam dada, aku dan kamu merajut sebuah kata sederhana dan mulia adanya: cinta.

Aku dan kamu, adalah serpihan rencana Yang Di Atas.
Demi nama ego dan harga diri, nama baik, kepuasaan tersendiri akan martabat, aku dan kamu dipisahkan oleh tautan tangan keluarga. Berusaha mencegah, berusaha lari dari ketakutan akan perpisahan. Namun ketika akhirnya gagal, tenggelam dalam sorakan mereka yang tertawa di atas penderitaan.

Aku dan kamu, bagai potongan puzzle rencana yang Ia buat.
Berusaha bangkit dari  kejatuhan dan kesedihan mendalam, aku dan kamu mengambil jalan yang berbeda. Sekian lama memadu cinta tetapi akhirnya terurai begitu saja.

Sekali lagi, aku dan kamu, adalah rencana matang Tuhan.
Tersenyum dan tertawa di kulit luar muka bagai penari topeng yang andal, aku berusaha tetap tegak menghadapi kenyataan yang ada. Berusaha untuk bahagia, walau kita berada di sisi orang yang berbeda.



-Viktoria Mardhika Estepane-
10/02/2012  19:38

Selasa, 07 Februari 2012

Kamu dan Terima Kasihku

Teruntuk kamu, yang membaca tulisanku.

Saat itu memang tidak lama. Menurut perhitungan kalender, saat itu sangatlah singkat. Lebih singkat dari fase bulan purnama. Namun layaknya narkoba, walau hanya sebentar saja tetapi membuatku candu akan momen di waktu itu.

Hei, kamu.

Terima kasih untuk waktu yang kauberikan padaku untuk lebih mengenalmu. Ditemani obrolan darimu, humormu, tawamu, bisikanmu; aku mengenal sifatmu. Kesungguhan dirimu. Kedalaman matamu, saat menatapku.

Terima kasih untuk semua tatapan, senyuman, lirikan, candaan, pelukan, dan segala hal yang pernah kaulakukan padaku. Semua yang menyiratkan kepedulianmu padaku. Semua yang menyiratkan satu kata: cinta.

Terima kasih untuk kesediaanmu membaca tulisanku, karena aku tahu dirimu hampir tak punya waktu untuk membaca coretan tangan seseorang yang pernah berharga untukmu—oh, bukan. Dirimu selalu tak punya waktu, bukan untuk tulisanku, tapi untukku. Dan aku baru menyadarinya kala kini, setelah kita terpaut jarak dan waktu, setelah aku dirantai di dalam sangkar orangtuaku, setelah aku dipaksa untuk bersama dengan dirinya karena aku telah gagal bersamamu.

Terima kasih, untuk segalanya.
Dan terima kasih, telah membuatku merasakan cinta yang sesungguhnya.


-Viktoria Mardhika Estepane-
07/02/2012  21:01

Kamis, 02 Februari 2012

Konser

Pertama kali aku melihatmu di sebuah konser. Konser piano. Aku mendengar dentingan piano dari ayunan tanganmu, merasakan alunan musik indah merasuk kalbuku. Aksi aroganmu di depan piano, menunjukkan betapa berkuasanya dirimu akan piano itu. Wajah lembutmu, mematikan sel-sel tubuhku dalam sekejap. Membuatku sesak napas, walau pandanganmu bukan tertuju padaku. Membuatku kehilangan kendali atas otakku.

Sejak itu, kamu menempati posisi teristimewa dalam hatiku. Pikiranku. Otakku. Hidupku. Seakan-akan, aku hidup hanya untuk kamu.

Di konser itu, aku lupa memotretmu. Lupa mengabadikan sosok indahmu, karena mataku tak pernah beranjak sedetikpun dari siluetmu dan pianomu. Tapi aku tidak melupakanmu. Wajahmu. Senyummu. Postur tegapmu. Semua terekam jelas di memoriku. Menjadi kenangan yang takkan mungkin terulang.

Tapi, adegan aku bertemu denganmu lagi tak pernah bermain di otakku.

Karena itu, begitu aku melihatmu di sini, di sebuah toko musik, aku seketika meragukan penglihatanku. Memaki kerja otakku yang mulai kacau karena hanya ada kamu sebagai program kerjaku.

Toko itu bisa terbilang tua. Awalnya milik kakek buyutku yang lalu diturunkan ke kakekku, lalu ayahku. Singkatnya, toko itu milik keluargaku. Aku kadang membantu ayah di toko yang menyediakan segala macam hal berbau musik ini. Jujur aku agak malas bila terlalu memfokuskan diri di toko ini. Aku tak pernah begitu suka tawar-menawar atau berbisnis alat musik, walau aku menyukai keindahan suaranya. Di toko ini pun kebanyakan yang datang hanya orang-orang berumur yang sudah punya pendamping—atau setidaknya calon.

Karena itu, kupikir tak ada yang menarik. Sampai hari ini, aku melihatmu memasuki toko keluargaku, dan melihat sekelilingmu. Sejurus kemudian, kamu menyadari sosokku, yang berdiri di rak berisi deretan jenis biola. Kamu menatapku. Aku menatapmu.

Yang tak kuduga adalah kamu yang menghampiriku.
Yang tak kuduga adalah kamu yang menatapku saat langkahmu menuju padaku.
Yang tak kuduga adalah kamu yang tersenyum begitu kakimu berhenti tepat di depan kakiku.

Waktuku seolah berhenti. Oh. Bukan seolah berhenti, tapi memang berhenti.

"Saya sudah lama mengagumi toko musik ini. Saya ingin mencari buku lagu dan kaset klasik piano..."

Aku tersenyum.
Ah... Ini akan jadi hari yang menyenangkan


-Viktoria Mardhika Estepane-
02/02/2012 20:17

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Follow

About me

What's Hot

You're The...

My Other Blog

Pages

Popular Posts

 

Template by BloggerCandy.com