Rabu, 08 Mei 2013

UI Touring

[warning: this is gonna be a loooooong story. Well, longer than what have been written before]


Tanggal 8 Mei 2013, dari bimbel gue di BTA Cijantung, diadakan acara UI (Universitas Indonesia) Touring. UI Touring itu... apa? Jadi kata kakak-kakaknya, peserta bakal “mengelilingi” UI dengan jalan kaki disertai games.

Oleh-oleh dari sana (maaf ya kameranya...kurang bagus)
Awalnya, disuruh kumpul jam 7 pagi di Balairung UI, dengan membawa 1 botol mineral yg masih disegel, buku catatan, dan alat tulis. Yah entah karena faktor cabang BTA lain (di Rawabelong dan Pondok Gede) jauh dari UI atau emang karena jam orang Indonesia superkaret, akhirnya baru ngumpul jam 9an. Selama dari jam 7 ke jam 9an itu, pas gue dan beberapa orang lainnya lagi duduk-duduk, ada bapak-bapak nyamperin. Dia nanya-nanya gitu ke gue yang kebetulan lagi liat-liat peta UI.

B (si bapak): Lagi baca apa?
G (gue): Ini pak, peta UI
B: Ooo, peta UI. Kalo gini utara yang mana?
G: (ngeliat peta) Utara ke sana pak (nunjuk ke kiri gue, karena emang di petanya tertulis utara ke arah kiri gue)
B: Oh kalo gitu bacanya gini dong. (ngebalik peta)
G: (diem lama, bingung) ......................
B: Loh, kok bingung? Sekarang saya tanya, utara di mana?
G: (masih diem, gak ngerti) ....................
B: Loh? Hayo, utara ke mana coba? (tanya ke yang lain)

Jadi ternyata, utara itu ke kanan gue, karena masih jam 7an waktu itu, mataharinya ada di depan gue. Dan setelah bapaknya ngoceh panjang lebar, gue baru ngeh bapaknya nanya arah utara YANG SESUNGGUHNYA. Gue kirain yang tertulis di peta -_- #okeskip

Terus bapaknya tiba-tiba menjelaskan tentang keberuntungan. Keberuntungan itu apa, sambil misalnya ngejelasin dengan perumpamaan. Dalam hati udah menduga jangan-jangan sebenarnya beliau dosen filsafat atau gak motivator gitu. Kemudian beliau menjelaskan tentang kesuksesan. Oke, jujur, gue termotivasi. Makasih ya bapaknya! 
(dan di akhir baru terungkap bapak itu adalah bapak dari seorang dosen Kedokteran Hewan di IPB, uwaoow, dan beliau lagi olahraga aja pagi-pagi di UI)

Setelah ngobrol dengan bapak itu, seorang kakak bimbelnya manggil buat kumpul dan bagi kelompok. Ada kalo ga salah sekitar 15 kelompok dan per kelompoknya ada 4-5 orang. Kelompok gue: 2 IPA dan 2 IPS (3 dari cabang Pondok Gede: Feni, Indah, Komang dan gue dari cabang Cijantung).

Jadi pas awal-awal itu pemimpin kelompoknya dikasih amplop dan briefing. Jadi, tiap kelompok beda tujuannya. Kalopun sama, dibagi lagi jadi A dan B (misalnya gue kelompok Fasilkom-B:  tujuan pertama Fasilkom, kelompok B).

Sebelum masing-masing berangkat ke tujuan masing-masing, kami dibekali: amplop yang isinya duit-duitan (total 100rb), peta UI (yang pada akhirnya gak digunakan sama sekali karena kami lebih prefer nanya ke orang-orang), kertas terms&condition, kertas clue tujuan pertama, kertas kuning yang isinya kotak-kotak berisikan nama semua fakultas tujuan (di setiap kotak itu, harus diisi stiker yang didapet dari penjaga pos di tiap fakultas), dan 3 botol air mineral yang masih disegel. Fungsinya apa segel itu? Jadi nanti di akhir batas waktu, botol air yang masih disegel itu bisa “dijual”, dan harganya 25rb/botol (so, berbahagialah mereka yang menahan diri tidak minum karena dengan menjual 3 botol jadi dapet 75rb).


POS 1

Dan, mulailah perjalanan kelompok gue.

Mulai dari Balairung menuju ke Fasilkom, masih semangat nih, masih lari-larian dikit. Si Indah bilang, “Ceritanya lagi ikut uang kaget, 20 juta! 20 juta!” sambil lari-lari....



Anyway, Fasilkom kan luas. Tau posnya di mana, gimana? Nah itulah gunanya kertas clue tujuan pertama. Di situ ada serangkaian kata-kata yang nunjukin letak posnya. Dan letaknya nggak ditunjukkin langsung, lo harus nebak dulu maksudnya apa. Nah sambil keliling-keliling, sambil gue ngeliatin isi gedungnya, sambil bilang dalem hati, “Jadi gini dalemnya Fasilkom.” Kemanapun gue liat, pasti ada deh orang yang duduk di depan laptop (yaiyalah). Tapi gara-gara itu jadi bingung, mana bentuk gedungnya melingkar. Akhirnya, nanya sama seorang mahasiswi dan dia bantu nebak itu di lantai 2. Jadilah kami ke lantai 2, ada mushola dan tempat duduk-duduk gitu, dan there she is, si penjaga pos, dengan pita kuning di jarinya!

*dan ada semacam password yang diucapkan, kalo ga salah: “Laptopnya dijual kakak?” eww.

Di tiap pos, bayar 10rb. Di pos 1 itu, ada kuisnya. Cari kata sih sebenernya. Yang biasa aja, mendatar, menurun, diagonal. Kata-kata yang berhubungan dengan bimbel dan PTN. Guess what, dari 10 kata yang ketemu, cuma bener 3. Alhasil ga dapet apa-apa selain stiker. Yaudahlah, haha. (btw, gue gak kenal kakaknya)


POS 2

Dari pos 1, dapet clue begini nih:
Aku berada tepat di salah satu tempat yang terlupakan, berada di dekat sebuah kuil dari zaman kerajaan. Aku berada di naungan stalaktit dan stalakmit, dekat dengan simbol kejayaan masa lalu Aku menggunakan pita kuning di jari tengah kanan. Katakan, ‘Ada salam dari Fasilkom’.
Segeralah kami cabut dari Fasilkom dan menuju ke....FIB. Dua orang mahasiswi cantik yang kami tanya, mengatakan kalau di FIB ada semacam candi-candi, patung, yang bernuansa zaman dulu gitu deh. Akhirnya kami masuk, dan sempet cengo dulu di dalem. Yaiyalah, fakultas manapun kayaknya luas karena belom pernah masuk sedetail-detailnya. Akhirnya nanya lagi sama cewek yang kebetulan lewat (nanyanya cewek aja, biasanya lebih baik *eh), dan dia bilang, “Oh arkeologi gitu kali ya? Ada, di gedung 5. Sebelah situ tuh, ada tangga, turun, lurus aja terus.” Dan untunglaaah, kakaknya ga sulit ditemukan. Kali ini gue tau, Kak Novrizal, pengajar Fisika di BTA Cijantung. Kak Izal ada persis di depan Gedung V, duduk-duduk.


Di situ dikasih 4 soal: 1 soal matematika, 1 soal bahasa, 1 soal dari mapel IPS (gue lupa apa), 1 soal kimia. Gak ada yang ngerti nomer 1, akhirnya nembak aja. Dan salah -_- dari 4 soal itu, cuma bener 1 dan alhasil kami harus bayar 15rb (1 soal salah kena cost 5rb).

Ohya. Emang sih, di depannya ada candi-candi gitu. Banyak orang non-Indonesia juga (kayaknya sih, asumsi dari apa yang gue lihat) berkeliaran. Wajah mereka beda, dan ngomong dalam bahasa asing juga. Wew!


POS 3

Dari pos 2, didapat clue:
Aku berada di bukit didampingi 2 pohon kembar. Di puncak bukit aku dapat melihat jalan penghubung hitamnya onderdil dan bait-bait cinta, aku berhadapan dengan cakrawala ilmu dan kejernihan hati nurani. Aku menggunakan pita kuning di kelingking kiri. Katakan: ‘I love you full’ sambil kiss bye.
Dan, Kak Izal baik banget. Dia ngasih tau dengan jelas bahwa itu ada di Fakultas Teknik (FT). Karena FT berhubungan dengan onderdil (?) dan bait-bait cinta maksudnya Ilmu Sastra. “Noh, di situ kan tangga. Jalan terus, ada jembatan merah, namanya apa? Namanya jembatan Teksas, Teknik Sastra. Nah di ujungnya ada batu peresmian. Di situ deh.”



Yeay, dengan mudahnya kami menemukan penjaga pos berikutnya, Kak Linda, pengajar Bahasa Indonesia, yang lagi asyik duduk (baca: pura-pura nggak ngeliat) di bebukitan seberang jembatan itu.

Di situ, kami nggak dikasih soal *thank God* tapi dikasih permainan tali. Kedua pergelangan diiket tali, terus dibelit-belitin gitu sama Kak Linda. Hmm berhubung gue bingung gimana ngejelasinnya, skip aja ya. Intinya main aja kok. Dan cuma 1 orang yang bisa lepas dari belitan itu -.- lagi-lagi, kami nggak dapet apa-apa selain stiker.


POS 4

Clue dari pos 3:
Saat ini aku berada di tempat di mana ada pohon berada di atas air. Dengan pelangi selalu muncul di saat-saat tertentu. Dengan santai kupandangi pohon itu beserta pita kuning di pergelangan tangan kiriku, mengedipkan mata 3 kali sambil bilang, ‘Halo kakakku, sendirian aja nih.’
Kak Linda cuma bilang: di Fakultas Ekonomi (FE). Lurus aja dari bukit itu, belok kanan deh. Pas di situ FE-nya. Kami tanya ke salah satu petugas yang lagi motong daun di situ, dan katanya, “Pohon di atas air... melati air kali ya? Itu masuk ke gedung, belok kiri.” Belok kiri....terus kemana? Akhirnya nanya sama satpam, dan beliau menunjukkan jalannya. “Oh, kayaknya ada juga tadi yang nanyain ini. Di situ tuh, taman itu aja coba, biasanya ada.”

Yep, di situ maksudnya: Taman Makara FE UI. Pantesan kayaknya pernah lihat, dan ternyata di sini salah satu tempat syuting film 5cm.


Kakak penjaga posnya (gue gatau kak siapa namanya, katakanlah Kak X) duduk di salah satu bangku di taman itu. Awalnya kami nggak yakin, soalnya kakaknya nyembunyiin tangan kirinya gitu sambil baca -_- dan pas liat Kak X kayak mau nahan ketawa, langsung yakin dia penjaganya.

Di situ, disuruh ngerjain soal. Semacam soal TPA gitu deh, 4 soal, dan puji Tuhan semuanya benar~ yeaaay dan kami dapet uang 20rb~


POS 5

Clue dari pos 4:
Aku berada di salah satu tempat dari 3 bangunan. Menhir: yang membentuk bangunan segitiga di tengah replika taman dari nirwana. Dari tempatku, selamat dan iman akan membawa kesentosaan. Aku memakai pita kuning di jempol kanan. Katakan, ‘Hai, kak alay.’
Petunjuk dari Kak X: ke FISIP. Dari situ kami naik bis kuning—karena emang jauh kalo jalan kaki. Lumayaan ngadem. Dan, sampailah kami di FISIP. Kalo dari kata-katanya nih, kayaknya lokasinya deket mushola. Langsunglah cabut ke mushola FISIP. Muter-muter sekitar situ, ada semacam taman juga, dan deketnya kantin. Banyak orang -_-


Gue nggak tau berapa lama kami nyari si kakak penjaga pos di FISIP, tapi yang jelas bener-bener capek. Yang biasanya cuma perlu ngiter dikit dan langsung nemu, ini harus muter-muter berkali-kali. Mana godaan banget lagi banyak yang jual makanan! Godaan banget, di saat jam 12an dan perut keroncongan. Nggak nafsu lagi deh nyari. Kami pun balik ke Fasilkom, yang sebenernya nggak gitu jauh—tapi berhubung kaki udah mau copot rasanya huft—jadi rasanya lamaaaa banget (udah deh, gue nggak ngerti lagi di mana posisi-posisinya, buta arah total). Di Fasilkom juga sekadar duduk dan ngadem, mutusin mau balik ke Balairung aja (karena tenggat waktu jam setengah 1), atau lanjut nyari ke FISIP. Keputusannya: balik lagi ke FISIP. Ketemu 2 kelompok lain dengan clue sama.

The result is, nggak ada yang nemu di mana si kakak itu. Udah capek juga ya, pada mau makan, haha! Akhirnya balik ke Balairung di mana kami mulai dan berakhir, turun ke rerumputan deket danau, makan. Guess what, ada seseorang yang pernah ke pos FISIP dan dia bilang, “Iya, gue nemu kok pos yang di FISIP. Tapi emang kakaknya pindah-pindah gitu sih.” What the -_- apa gunanya dicari, tau gitu dari awal ngadem aja, bah!


* * *

Intinya sih seru-seruan, kerja sama, pengenalan per orang antarcabang, sekaligus motivasi tiap masuk fakultas: “Semoga gue taun depan di sini. Amin!” Walaupun keinginan awalnya bukan di situ, siapa tau Yang Di Atas berkehendak lain, who knows, eh?

“Kenapa kita mulai dan selesai UI Touring ini di Balairung? Karena kita pengen kalian itu nantinya seperti mahasiswa UI, yang registrasi di Balairung, dan diwisuda juga di Balairung.” – Kak Twochil.


trying to share,
-vme-



PS: Selalu pengen ngakak tiap denger ceritanya Rejak, kalo di pos 1 aja dapet clue-nya udah salah, dan dia muter-muter sejam di FISIP dengan clue salah -_-

PPS: Sekali lagi, terima kasih untuk sang bapak-di-pagi-hari-tadi!

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Follow

About me

What's Hot

You're The...

My Other Blog

Pages

Popular Posts

 

Template by BloggerCandy.com