"Bukankah sungguh aneh? Kalian berdiri di sisi yang sama, secara tak langsung menjadi teman, namun kalian juga diam."
"Asalkan tujuan kami tercapai, asalkan apa yang kami persoalkan tidak melenceng, mengapa itu aneh?"
"Kalian menasihati dia. Tapi kalian, juga sama seperti mereka."
"Kalian, dia, mereka, selamanya mungkin dalam lingkaran yang sama. Lingkaran itu tidak baik dan kami rasa kalian, dia, dan mereka tahu itu. Cepat, cepatlah bubar. Biarkan tanah menggerus semua jejak kaki yang pernah ditorehkan. Kalian, dia, dan mereka harus berlindung. Sebelum hujan dan badai menenggelamkan semuanya. Atau perlu salah satu pihak menghilang sehingga yang-dulunya-lingkaran tak lagi lingkaran?"
"Kalian bilang, kamu yang seharusnya menghilang."
"Kamu? Bagaimana dengan kamu?"
"Masih perlu pendapat kamu?"
"Tidak. Menghilang saja, toh akarnya dari kamu. Kalian, dia, dan mereka baik-baik saja tanpa kamu."
"Kami? Kami tidak membutuhkan kamu?"
"Kalian rasa tidak. Bukankah mereka sudah mengatakan? Tidak bisakah kamu mendengar dan melihat?"
"Tunggu! Bagaimana dengan mereka? Dia? Percayakah dia pada kamu?"
"Dia? Haha, kau tanya saja mereka. Kalau perlu, dengan kalian. Kalian tak akan membohongi kamu."
"Kami baik-baik saja tanpa kamu."
My Seoul Escape
-
*Pengarang:* Sophie Febriyanti
Penerbit: GagasMedia
*Tahun:* 2008
*Tebal:* 260 halaman
*Hidup Ayunda hancur lebur saat Cello, kekasih yang sangat dia...
9 tahun yang lalu
0 comments:
Posting Komentar