Tuhan punya rencana. Selalu punya rencana.
Di balik kehangatan dan rengkuhan tangan-Nya, Ia punya rencana.
Yang hebat. Yang matang. Yang kuat. Yang bernilai.
Tapi tidak selamanya rencana manusia adalah rencana-Nya.
Mungkin rencana manusia adalah bagian dari rencana-Nya, tapi tidak selamanya rencana-Nya adalah sama. Ia sudah menetapkan rencana-Nya sedari awal, membuatnya sedemikian rupa ada dan jadinya.
Aku dan kamu, adalah salah satu dari rencana Tuhan.
Di bawah payung di kala hujan, aku dan kamu dipertemukan oleh-Nya. Memberi senyuman manis dan momen terindah yang pernah kupunya. Perlahan mengubur kenangan pahit dan kelu di sudut hati yang terimba.
Aku dan kamu, juga bagian dari rencana milik-Nya.
Di dalam bangunan bertajuk pendidikan dan kafe beraroma stroberi, aku dan kamu beriringan mengasah ilmu dan berbagi hal remeh biasa lainnya. Tak ada celah untuk menghindar, karena aku dan kamu selalu dipertemukan, oleh ketidaksengajaan.
Aku dan kamu, tentu bagian dari rencana Yang Maha Kuasa.
Bersama-sama dengan rasa yang kuat dan keteguhan yang kokoh di dalam dada, aku dan kamu merajut sebuah kata sederhana dan mulia adanya: cinta.
Aku dan kamu, adalah serpihan rencana Yang Di Atas.
Demi nama ego dan harga diri, nama baik, kepuasaan tersendiri akan martabat, aku dan kamu dipisahkan oleh tautan tangan keluarga. Berusaha mencegah, berusaha lari dari ketakutan akan perpisahan. Namun ketika akhirnya gagal, tenggelam dalam sorakan mereka yang tertawa di atas penderitaan.
Aku dan kamu, bagai potongan puzzle rencana yang Ia buat.
Berusaha bangkit dari kejatuhan dan kesedihan mendalam, aku dan kamu mengambil jalan yang berbeda. Sekian lama memadu cinta tetapi akhirnya terurai begitu saja.
Sekali lagi, aku dan kamu, adalah rencana matang Tuhan.
Tersenyum dan tertawa di kulit luar muka bagai penari topeng yang andal, aku berusaha tetap tegak menghadapi kenyataan yang ada. Berusaha untuk bahagia, walau kita berada di sisi orang yang berbeda.
-Viktoria Mardhika Estepane-
10/02/2012 19:38
My Seoul Escape
-
*Pengarang:* Sophie Febriyanti
Penerbit: GagasMedia
*Tahun:* 2008
*Tebal:* 260 halaman
*Hidup Ayunda hancur lebur saat Cello, kekasih yang sangat dia...
8 tahun yang lalu
2 comments:
Suka sama tulisan yg ini.hehe
Ehehehe makasiii :)
Posting Komentar