Teruntuk kamu, yang membaca tulisanku.
Saat itu memang tidak lama. Menurut perhitungan kalender, saat itu sangatlah singkat. Lebih singkat dari fase bulan purnama. Namun layaknya narkoba, walau hanya sebentar saja tetapi membuatku candu akan momen di waktu itu.
Hei, kamu.
Terima kasih untuk waktu yang kauberikan padaku untuk lebih mengenalmu. Ditemani obrolan darimu, humormu, tawamu, bisikanmu; aku mengenal sifatmu. Kesungguhan dirimu. Kedalaman matamu, saat menatapku.
Terima kasih untuk semua tatapan, senyuman, lirikan, candaan, pelukan, dan segala hal yang pernah kaulakukan padaku. Semua yang menyiratkan kepedulianmu padaku. Semua yang menyiratkan satu kata: cinta.
Terima kasih untuk kesediaanmu membaca tulisanku, karena aku tahu dirimu hampir tak punya waktu untuk membaca coretan tangan seseorang yang pernah berharga untukmu—oh, bukan. Dirimu selalu tak punya waktu, bukan untuk tulisanku, tapi untukku. Dan aku baru menyadarinya kala kini, setelah kita terpaut jarak dan waktu, setelah aku dirantai di dalam sangkar orangtuaku, setelah aku dipaksa untuk bersama dengan dirinya karena aku telah gagal bersamamu.
Terima kasih, untuk segalanya.
Dan terima kasih, telah membuatku merasakan cinta yang sesungguhnya.
-Viktoria Mardhika Estepane-
07/02/2012 21:01
My Seoul Escape
-
*Pengarang:* Sophie Febriyanti
Penerbit: GagasMedia
*Tahun:* 2008
*Tebal:* 260 halaman
*Hidup Ayunda hancur lebur saat Cello, kekasih yang sangat dia...
8 tahun yang lalu
0 comments:
Posting Komentar