Akhirnya, setelah entah berapa bulan blog ini berkarat dan tak
tersentuh, gue berhasil menyempatkan diri menulis lagi (aslinya sih nggak ada
inspirasi hehe).
Apa kabar diri saya?
Sekarang, udah semester 2. Waw nggak kerasa ya…………. Oke itu boong.
Kerasa BANGET. Tapi jujur aja, sekarang gue udah mikir-mikir, “Gila, rasanya
baru kemaren gue tes ini itu dan masuk Farmasi, tapi sekarang udah semester dua
aja. Sekarang udah bulan Maret aja. Sekarang udah mau UTS aja.” Ups.
Apanya yang kerasa banget? Perjuangan untuk bertahannya ituuu yang kerasa
banget. Gimana rempongnya semester 1, gimana deadline tugas datang bertubi-tubi,
gimana kagetnya otak tiba-tiba nerima materi yang bener-bener baru: tentang
kefarmasian, obat, reaksi kimia, struktur kimia, daaan lain-lainnya. Tadinyaa, dapet anjuran dari senior kalo semester 2 lebih nyantai daripada semester 1.
Tapi ternyata gue salah. Semester 2, justru jauuuh lebih berat (atau itu tergantung orangnya. Kalo udah terbiasa rajin yaa selow aja sih).
Yup, mata kuliah fakultasnya makin banyak. Dari yang tadinya mata kuliah (khusus) fakultas itu cuma Farmasetika Teori dan Praktikum Farmasetika (fyi, farmasetika itu ilmu mempelajari dan membuat obat. Jadi di sini kita bener-bener belajar bikin puyer, kapsul, krim, salep, sirup, lotion, dll) sekarang tambah lagi Bioseluler & Molekul dan Biokimia.
Yup, mata kuliah fakultasnya makin banyak. Dari yang tadinya mata kuliah (khusus) fakultas itu cuma Farmasetika Teori dan Praktikum Farmasetika (fyi, farmasetika itu ilmu mempelajari dan membuat obat. Jadi di sini kita bener-bener belajar bikin puyer, kapsul, krim, salep, sirup, lotion, dll) sekarang tambah lagi Bioseluler & Molekul dan Biokimia.
Jujur ya, Farmasetika itu praktikumnya asik—kalo aja nggak diambil
nilai. Yup, seru, karna lo bener-bener bikin langsung. Ini nih hasil praktikum
gue :
Puyer-puyer entah apa aja isinya—lupa saking banyaknya puyer yg dibikin.
Kapsul. Entah itu kapsul-kapsul bahan apa isinya, udah lupa juga saking lamanya.
Salep kloramfenikol+hidrokortison asetat. Tau nggak? Yaudahlah ya haha.
Oya ini udah lama juga bikinnya, 15 November 2013. Warna dan baunya…. euh.
Neo Rheumacyl Cream. Yang buat ngurangin sakit itu looh. Kalo dioles di
kulit ada rasa-rasa panas gimanaa gitu.
Suppositoria. Cari aja ya buat apa itu haha. Yang jelas ini salah satu
kesukaan anak-anak Farmasi~
Eliksir Parasetamol. Macem sirup tapi ada kandungan alkoholnya. Baunya
hmm lumayan enak-enak gimana gitu.
Nah ini nih yang baru: lotio Kummerfeldi. Ada butiran-butiran yang gak larut. Oh ya, buat jerawat loh itu. Apa gue
harus coba dulu ya...
Daan ternyata ada yang lupa kefoto. Bedaknya! Itu tuh, yang di tengah warna putih hampir ga keliatan gara-gara pake flash (maklum bukan fotografer cakep). Itu bedak biang keringat, bedak Konicare Menthol. Wangi-wangi gimanaaa gitu
Niatnya pengen pamer foto aja sih, kali-kali aja ada yang minat masuk Farmasi *promosi*
Anyway, see ya!
In the middle of confusing and tiring moments,
VME
Daan ternyata ada yang lupa kefoto. Bedaknya! Itu tuh, yang di tengah warna putih hampir ga keliatan gara-gara pake flash (maklum bukan fotografer cakep). Itu bedak biang keringat, bedak Konicare Menthol. Wangi-wangi gimanaaa gitu
Niatnya pengen pamer foto aja sih, kali-kali aja ada yang minat masuk Farmasi *promosi*
Anyway, see ya!
In the middle of confusing and tiring moments,
VME