Sabtu, 26 Desember 2015

Clearance Sale

Hai.
Lama nggak menyapa di blog yang udah... bertahun-tahun ngga dibuka ini.

Sebelumnya, selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan selamat Natal bagi yang merayakan! :)

Akhir tahun ini gue memutuskan untuk beres-beres rumah dan hasilnya: CUCI GUDANG! Yep, semua novel dan komik koleksi pribadi maupun yang masih bersampul akan dijual.

And here is the list:

CLEARANCE SALE

Selamat memilih dan membaca! :)

Kamis, 01 Januari 2015

7 Tahun

Mungkin aku akan kalah.
Oh, tidak. Aku memang sudah kalah.

* * *

Salah siapa, Jupiter tiba-tiba muncul?
Salah siapa, Venus jadi pergi?

Tunggu.
Tidak. Tidak seperti itu.

Venus menyambut Jupiter, berbagi canda tawa, tetapi kemudian pergi begitu saja. Venus lari. Ia takut, Jupiter tidak mengharapkannya. Ia takut, Jupiter membaca isi hatinya. Ia takut, pertemuan pertama setelah 7 tahun ini menaikkan kembali perasaannya yang telah tenggelam. Oke, koreksi. Perasaannya yang seharusnya telah tenggelam.

Maka dari itu Venus pergi. Membawa sisa-sisa percakapan singkat mereka. Membawa tawa renyah Jupiter dalam sela-sela ceritanya. Membawa senyuman Jupiter yang tidak dilihatnya 7 tahun terakhir. Membawa suara Jupiter yang berulang kali memanggil namanya.

Karena rasa 7 tahun yang lalu tidak boleh naik ke permukaan. Ia seharusnya tetap tenggelam di dasar. Ia seharusnya sudah mati.


Rabu, 12 November 2014

"Bukankah sungguh aneh? Kalian berdiri di sisi yang sama, secara tak langsung menjadi teman, namun kalian juga diam."

"Asalkan tujuan kami tercapai, asalkan apa yang kami persoalkan tidak melenceng, mengapa itu aneh?"

"Kalian menasihati dia. Tapi kalian, juga sama seperti mereka."



"Kalian, dia, mereka, selamanya mungkin dalam lingkaran yang sama. Lingkaran itu tidak baik dan kami rasa kalian, dia, dan mereka tahu itu. Cepat, cepatlah bubar. Biarkan tanah menggerus semua jejak kaki yang pernah ditorehkan. Kalian, dia, dan mereka harus berlindung. Sebelum hujan dan badai menenggelamkan semuanya. Atau perlu salah satu pihak menghilang sehingga yang-dulunya-lingkaran tak lagi lingkaran?"

"Kalian bilang, kamu yang seharusnya menghilang."

"Kamu? Bagaimana dengan kamu?"

"Masih perlu pendapat kamu?"

"Tidak. Menghilang saja, toh akarnya dari kamu. Kalian, dia, dan mereka baik-baik saja tanpa kamu."

"Kami? Kami tidak membutuhkan kamu?"

"Kalian rasa tidak. Bukankah mereka sudah mengatakan? Tidak bisakah kamu mendengar dan melihat?"

"Tunggu! Bagaimana dengan mereka? Dia? Percayakah dia pada kamu?"

"Dia? Haha, kau tanya saja mereka. Kalau perlu, dengan kalian. Kalian tak akan membohongi kamu."

"Kami baik-baik saja tanpa kamu."
 

Jumat, 26 September 2014

Aku hanya bisa memandang. Aku, kau, dan kalian. Juga mereka yang berdiri di ujung sana, tetatpi ikut masuk dalam sorotan kamera. Jujur, aku tak mengerti kenapa semua drama ini begitu nyata. Kertas skenarioku sudah mencapai lembar terakhir, tetapi cerita justru menggantung. Potongannya...kemana? Akhirnya bagaimana? Entahlah, aku belum bertanya pada sang sutradara. Atau lebih tepatnya, aku takut bertanya. Takut mendengar kata-kata yang sebaliknya dari yang kuharapkan.
Sebab di dunia nyata, akhir bahagia tak sesederhana episode terakhir sebuah drama.


Kamis, 04 September 2014

Venus menoleh ke belakang. Tak ada Mars di sana. Venus berjalan, tak lama kemudian ia menoleh lagi ke belakang. Tetap, tak ada Mars di sana. Venus menghela napas, lalu kembali berjalan. Beberapa langkah, ia berhenti. Dengan perlahan ia menarik napas, dihembuskannya perlahan, lalu ia menoleh sekali lagi ke belakang. Dan, Venus kecewa. Ia tersenyum miris.

Mars telah pergi. Seharusnya ia tahu itu.
Ia yang menyuruh Mars pergi. Seharusnya ia ingat itu.
Mars telah mengabulkan keinginannya. Seharusnya ia senang karena itu.

Perihal dadanya yang justru sesak saat mendengar kabar dari Uranus, itu yang tidak ia pahami.
Cerita tentang Mars dan Merkurius, bisik-bisik tetangga, dan kenyataan yang ia lihat sekarang.

Mars dan Merkurius sedang berjalan ke arahnya, berdua.
Merkurius tersenyum menyapanya, seperti biasanya, sebagaimana mereka adalah tetangga dalam tata surya.
Mars memalingkan muka. Tidak menatap Venus tepat di mata.

Venus tersenyum miris.

Ia yang merencanakan, seharusnya ia tidak menangisinya.

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Follow

About me

What's Hot

You're The...

My Other Blog

Pages

Popular Posts

 

Template by BloggerCandy.com