Minggu, 30 Agustus 2009

Materi IPA - Sistem Koordinasi

Tubuh kita terdiri dari berbagai macam organ tubuh yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu. Agar semua organ dapat berfungsi dan bekerja sama dengan baik, maka dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengatur itu semua. Sistem itu termasuk sistem koordinasi. Di sini akan dijelaskan tentang sistem saraf.


Penjelasan lanjut mengenai sistem saraf, dibagi menjadi beberap sub-bab, yaitu:
A. Sistem Saraf
  1. Sel Saraf
  2. Terjadinya Gerak
  3. Susunan Sistem Saraf
  4. Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Saraf
B. Sistem Indera


Berikut ini adalah penjelasannya:
A. Sistem Saraf
Sistem saraf, berperan dalam rangsangan tubuh. Fungsi sistem saraf: menerima rangsangan, mengatur/memproses informasi, dan memberi tanggapan/re
spon dalam gerakan.

1. Sel Saraf (Neuron)
Dalam tubuh kita, ada jaringan-jaringan yang disebut jaringan saraf. Jaringan saraf dalam tubuh kita terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron.

Berikut ini adalah gambar dari sel saraf.



Menurut fungsinya, sel saraf dibagi menjadi 3, yaitu:
  • Sel saraf sensori  membawa respon/rangsangan (impuls) dari indera ke susunan saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
  • Sel saraf penghubung  meneruskan rangsang dari neuron sensori ke neuron motori (banyak terdapat di otak dan sumsum tulang belakang).
  • Sel saraf motori  membawa respon/rangsangan (impuls) dari saraf pusat ke otot/kelenjar.
2. Terjadinya Gerak
Ada 2 macam cara yang dilalui impuls, yaitu jalan panjang (melalui otak)
dan jalan pendek (melalui sumsum tulang belakang).
a) Gerak biasa (yang disadari)
Jalan impuls yang dilalui pada gerak biasa:
Impuls  indera  saraf sensori  saraf penghubung (otak)  saraf motori  otot.
b) Gerak reflek (tidak disadari)
Jalan impuls yang dilalui pada gerak reflek:
Impuls  indera  saraf sensori  saraf penghubung (sumsum tu
lang belakang)  saraf motori  otot.

3. Susunan Sistem Saraf
Berikut ini adalah bagan susunan sistem saraf manusia.

a) Susunan Saraf Pusat
1) Otak

(A) Otak besar (Serebrum)

Otak besar ada 2 lapisan yaitu:
  • Korteks : Lapisan terluar, tipis, berwarna kelabu, berlipat-lipat sehingga permukaannya lebih keras.
  • Lapisan dalam : Lapisan tebal dan berwarna putih.
Otak besar merupakan pusat pengendalian tubuh yang didasari berpikir, berbicara, melihat, bergerak, mengikat dan mendengar.

(B) Otak kecil (Sereblum)
Fungsi otak kecil : mengatur keseimbangan tubuh dan mengoordinasi kerja otot-otot penggerak.


(C) Sumsum lanjutan/batang otak (Medula Oblongata)
Sumsum lanjutan terdiri dari: otak tengah, pons (penghubung otak kiri dan otak kanan), dan sumsum lanjutan.
Fungsi : mengendalikan denyut jantung dan pernapasan. Sumsum lanjutan berhubungan dengan sumsum tulang belakang.

2) Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)
Memanjang di dalam ruas-ruas tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher – ruas tulang pinggang kedua.
Fungsi : menghantar impuls dari indera ke otak dan dari otak ke otot tubuh, dan merupakan pusat gerak reflek.

b) Susunan Saraf Tepi
1) Saraf Sadar (Somatik)
Berhubungan dengan kegiatan yang kita sadari.

  • Terdiri dari 12 pasang saraf otak. Masing-masing menuju saraf tertentu, misalnya ke mata (optikus), telinga (auditorus), dan hidung.
  • Terdiri dari 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (spinal), keluar dari ruas-ruas tulang belakang. Tiap pasang berhubungan dengan bagian-bagian tubuh, antara lain: lengan, kaki, dan otot lurik.
2) Saraf Tidak Sadar (Viseral)
Terdiri dari saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Bekerja saling berlawanan.

(gambar saraf simpatik dan parasimpatik)


4. Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Saraf

  • Sakit kepala
  • Epilepsi
  • Amnesia (trauma pada kepala)
  • Alzheimer (pikun pada lansia)
  • Parkinson
  • Meningitis (menyerang selaput meninges)
  • Polio

B. Sistem Indera
Fungsi indera : mengenal dunia luar/rangsangan dari lingkungan sekitar.
1. Macam-macam Indera
a) Mata
Mata peka pada rangsang cahaya. Lapisan pada mata

  • Sklera : paling luar, berwarna putih, dilindungi selaput konjungtiva, dan terdapat kornea.
  • Koroid : lapisan tengah; berwarna gelap; banyak pembuluh darah; dan terdapat iris, pupil, dan lensa mata.
  • Retina : lapisan dalam, banyak terdapat reseptor, dan terdapat bintik kuning (fovea).
Proses melihat: bayangan benda -> mata -> kornea -> pupil -> lensa -> retina -> bintik kuning (fovea) -> saraf mata (optikus) -> otak.

b) Telinga
Telinga peka pada rangsang bunyi.


Proses mendengar: bunyi -> telinga -> saluran telinga -> gendang telinga -> tulang-tulang pendengaran -> tingkap oval -> rumah siput (koklea) -> ujung saraf -> serabut saraf -> otak.

c) Kulit
Kulit peka pada rangsang sentuhan.


d) Hidung
Hidung peka pada rangsang bau.

Proses mencium: bau -> rongga hidung -> selaput lendir -> silia olfaktori (rambut-rambut halus sel pembau) -> saraf pembau -> otak.

e) Lidah
Pada lidah terdapat banyak papila.


5 comments:

Anonim mengatakan...

makasih banyaaak ya info'a, sya emg lgi butuh ni..

Viktoria mengatakan...

Sama-sama ^^

Anonim mengatakan...

makasih nie materinya,,,

Viktoria mengatakan...

Sama-sama :)

Arradhiyatul Mutiara mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Follow

About me

What's Hot

You're The...

My Other Blog

Pages

Popular Posts

 

Template by BloggerCandy.com